banner 650x65

Sementara itu, Danny Pomanto bersama Azhar Arsyad menawarkan kekuatan akar rumput dan jejaring ormas yang kuat.

“Pertarungan ini tak bisa dipandang sebelah mata,” ungkap pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto.

Menurutnya, Danny dan Azhar, meski didukung oleh jaringan akar rumput yang militan, harus menghadapi kekuatan koalisi gemuk dari Sudirman-Fatma.

“Kekuatan Danny terletak pada komunitas dan kekuatan rakyat, meskipun partai pengusungnya kalah jumlah dibandingkan koalisi besar Sudirman.”

Tetapi, pertarungan di Kabupaten Maros menunjukkan fenomena yang berbeda! Hanya ada satu pasangan calon, Chaidir Syam-Suhartina Bohari, yang akan melawan kolom kosong.

Menurut Profesor Sukri Tamma dari Universitas Hasanuddin, kolom kosong di Maros bisa jadi tanda dari kesepakatan politik atau strategi untuk menghindari pesaing berat.

“Kolom kosong mungkin terlihat aneh, tapi ini sah secara hukum dan merupakan strategi untuk meminimalkan pesaing,” jelasnya.

Sementara itu, para calon bupati di daerah seperti Gowa dan Soppeng mengungkapkan harapan mereka untuk Pilkada yang damai dan penuh partisipasi.

Amir Uskara di Gowa berharap agar pemilihan berlangsung sesuai aturan tanpa tekanan, sementara Suwardi Haseng di Soppeng mengusung visi ‘Soppeng Setara’ untuk mendorong pembangunan dan kesejahteraan sosial.

banner 650x650