banner 650x65

Hari ini saya kembali menulis artikel terkait jurnalis. Saya memberinya judul; Jangan Percaya ChatGPT

Laporan: Edy Basri (Pemred katasulsel.com)

JUDUL di atas mungkin tidak seksi. Tapi, jujur. Itu yang terus-terusan saya tekankan ke reporter saya, termasuk redaktur di katasulsel.com

Kebijakan di atas, jelas juga berlaku untuk seluruh tim redaksi grup-grup katasulsel.com, seperti global.katasulsel.com, sebaran.katasulsel.com dan indotime. katasulsel.com.

Mengapa ini penting, sebab memang wartawan atau jurnalis harus percaya diri dalam menghasilkan karya jurnalis. Bukannya, malah percaya ChatGP.

Sebagai pimpinan di perusahaan media ini, saya tak hentinya mengingatkan reporter saya, baik di katasulsel.com dan grupnya, agar jangan pernah mengandalkan ChatGPT. Bila tidak, Anda akan semakin terbelakang dalam meramu berita.

Saya sendiri, tahu. Siapa reporter saya yang memuat berita dengan bantuan sepenuhnya dari AI. Saya tahu jika beritanya dihasilkan dari ChatGPT atau dibuat sendiri oleh reporter saya. Itu jelas sangat berbeda dengan karya sendiri.

Di era digital yang terus berkembang, teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk jurnalistik.

ChatGPT, yang merupakan salah satu produk AI dari OpenAI, memang menawarkan kemampuan untuk menghasilkan teks dengan cepat dan efisien.

Namun ingat, meskipun teknologi ini dapat menjadi alat yang berguna, wartawan perlu berhati-hati agar tidak ‘terjebak’ dalam penggunaan ChatGPT secara sembarangan.

banner 650x650