banner 600x50

6. Kurang Istirahat dan Pemulihan

Istirahat dan pemulihan adalah bagian penting dari program latihan lari. Tidak memberi tubuh Anda waktu yang cukup untuk beristirahat dapat menyebabkan kelelahan kronis, penurunan performa, dan risiko cedera. Sertakan hari istirahat dalam jadwal latihan Anda dan pertimbangkan aktivitas pemulihan seperti stretching atau yoga.

7. Menetapkan Target yang Tidak Realistis

Menetapkan target yang terlalu ambisius dapat menyebabkan frustrasi dan kelelahan. Mulailah dengan tujuan yang realistis dan tingkatkan secara bertahap seiring dengan peningkatan kemampuan Anda. Tujuan yang terlalu tinggi bisa membuat Anda merasa terbebani dan berisiko mengabaikan rutinitas lari.

8. Mengabaikan Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan

Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berlari harus diperhatikan dan ditanggapi dengan serius. Mengabaikan sinyal tubuh dapat menyebabkan cedera yang lebih serius. Jika Anda mengalami nyeri yang tidak kunjung hilang atau semakin parah, segeralah berkonsultasi dengan profesional medis.

9. Berlarian di Permukaan yang Tidak Sesuai

Berlarian di permukaan yang keras seperti aspal atau beton secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko cedera. Jika memungkinkan, pilihlah permukaan yang lebih lembut seperti jalur tanah atau treadmill untuk mengurangi dampak pada sendi Anda.

10. Tidak Menjaga Variasi Latihan

Rutinitas lari yang monoton dapat menyebabkan kejenuhan dan risiko cedera akibat overuse. Tambahkan variasi dalam latihan Anda, seperti interval training, lari di berbagai jenis medan, atau kombinasi dengan latihan kekuatan untuk menjaga motivasi dan mengurangi risiko cedera.

Menghindari kebiasaan buruk ini dapat membantu Anda menjalani rutinitas lari yang lebih aman dan efektif. Dengan memperhatikan teknik, nutrisi, dan pemulihan yang tepat, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari olahraga lari dan menjaga kesehatan serta kebugaran Anda. Selamat berlari dan tetaplah waspada terhadap kebiasaan yang dapat merugikan!