Maros, Katasulsel.com – Diawali putusan KPUD Maros pada tanggal 7 September 2024 yang menyatakan pasangan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari dinyatakan TMS (Tidak Memenuhi Syarat) pada pemeriksaan tes kesehatan di RS Pendidikan Unhas sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada 2024.
Pasca pengumuman KPUD
yang sampaikan oleh Jumaedi Ketua KPUD Maros, KPUD Maros memberi kesempatan selama 3 (tiga) hari untuk mengganti bakal calon wakil bupati.
Koalisi partai politik pengusung bersama Chaidir Syam berembuk dan memutuskan Muetazim Mansyur sebagai pengganti Suhartina Bohari sebagai calon wakil bupati Maros.
Pasca diumumkannya Muetazim Mansyur Kadis PUPR Maros sebagai calon wakil bupati mendampingi Chaidir Syam, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Maros.
Direktur Salewangang Institut Makmur Daeng Sikki selasa, (10/09/2024) yang ditemui di Justice Cafe Maros, menyayangkan sikap politik Chaidir Syam bersama partai pengusung yang memilih Muetazim Mansyur.
“Sangat disayangkan, Maros punya banyak stok pemimpin daerah yang darah kemarosannya tidak perlu diragukan lagi. Kalau dari kalangan politisi ada Andi Ilham Najamuddin, Wawan Mattaliu, Nurhasan, Ilyas Cika, Huseain Rasul, Andi Makmur Mallawa, Hasmin Badoa”.
“Kalangan Pengusaha ada Tajerimin pengusaha di Papua, Haeril Anwar pengusaha dari Bontoa juga ketua Persim Maros. Kalangan Akademisi ada Prof Asdar guru besar Ekomomi Unhas, Prof Yusran Jusuf guru besar Kehutanan Unhas juga mantan PJ Walikota Makassar. Kalau dari Klan H. Bohari ada Hj. Suraida Bohari istri Hatta Rahman. Masih banyak lagi tokoh-tokoh lain”, pangkasnya.
Sekarang sudah menjadi rahasia umum bahwa, calon tunggal di pilkada Maros saat ini ialah orang Bone dan Luwu. Saya justru angkat topi pada Andi Rosman mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Maros yang kembali kampung ke Wajo untuk bertarung di pilkada 2024, dan 5 tahun yang lalu juga Andi Andi Azikin Solthan pulang kampung juga ke bantaeng untuk mengabdi di kampunya sendiri, sambungnya.
Tinggalkan Balasan