banner 600x50

Jakarta, katasulsel.com – Proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 memasuki babak paling kontroversial. Selasa, 17 September 2024, para kandidat menghadapi tes wawancara penting di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat.

Namun, kali ini, ada yang berbeda dan mengejutkan: wawancara berlangsung sepenuhnya tertutup untuk media dan tanpa siaran langsung!

Keputusan Kontroversial: Kenapa Wawancara Tertutup?

Sebelumnya, tes wawancara Capim KPK selalu disiarkan langsung agar publik bisa memantau proses seleksi. Namun kali ini, Panitia Seleksi (Pansel) memutuskan untuk menutup akses media dan hanya mengundang 40 orang dari masyarakat sipil sebagai pengawas.

Ketua Pansel, Muhammad Yusuf Ateh, menyebut langkah ini diambil untuk menjaga keadilan dan mencegah kandidat “mencontek” dari informasi yang bocor.

“Kurang adil bagi peserta jika wawancara disiarkan langsung. Bisa ada yang memanfaatkan informasi sebelum giliran mereka,” jelas Ateh.

banner 250x250

Publik Terbelah: Transparansi atau Keamanan?

Keputusan ini langsung memicu pro dan kontra. Sementara beberapa pihak mendukung langkah ini sebagai cara menjaga integritas proses, banyak yang khawatir transparansi menjadi taruhannya.

Apakah proses seleksi benar-benar adil jika tidak ada pengawasan langsung dari publik dan media?

Meskipun begitu, Ateh menjamin bahwa proses tetap akan diawasi secara ketat oleh perwakilan masyarakat sipil yang diundang.

“Ada mekanisme pengawasan dari masyarakat sipil yang ikut menyaksikan wawancara, jadi tidak sepenuhnya tertutup,” tambahnya.

Para Kandidat: Siapa yang Memiliki Peluang?

Pada hari pertama tes, sepuluh dari dua puluh kandidat menjalani wawancara.

Mereka berasal dari latar belakang yang sangat bervariasi dan masing-masing membawa pengalaman unik. Berikut adalah profil kandidat yang menjalani tes pada hari ini:

-Agus Joko Pramono (08.30-09.10 WIB): Wakil Ketua BPK dengan pengalaman mendalam di bidang audit dan keuangan negara.

-Ahmad Alamsyah Saragih (09.20-10.00 WIB): Komisioner Ombudsman RI yang dikenal dengan pengawasan ketat terhadap pelayanan publik.

-Didik Agung Widjanarko (10.10-10.50 WIB): Pejabat penegak hukum dengan banyak terlibat dalam investigasi besar.

-Djoko Poerwanto (11.00-11.40 WIB): Ahli hukum pidana berpengalaman dalam kasus-kasus besar.

-Fitroh Rohcahyanto (11.50-12.30 WIB): Jaksa dengan rekam jejak dalam menangani kasus korupsi besar.

-Harli Siregar (13.30-14.10 WIB): Penegak hukum yang dikenal dengan pendekatan tegas.

-I Nyoman Wara (14.20-15.00 WIB): Auditor BPK dengan spesialisasi investigasi keuangan.

-Ibnu Basuki Widodo (15.10-15.50 WIB): Ahli hukum tata negara dengan pengalaman panjang.

-Ida Budhiati (16.00-16.40 WIB): Mantan anggota KPU dengan dedikasi di tata kelola pemerintahan.

-Johan Budi Sapto Pribowo (16.50-17.30 WIB): Mantan Juru Bicara KPK dan Plt Pimpinan KPK.

Menyongsong Masa Depan KPK: Siapa yang Akan Terpilih?

Dengan latar belakang yang beragam, para calon ini diharapkan dapat membawa angin segar dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Meskipun proses seleksi tertutup menimbulkan banyak pertanyaan, harapan publik tetap tinggi agar pemimpin baru KPK dapat membawa perubahan signifikan dan memperkuat lembaga antirasuah ini.

Sementara kita menunggu hasil akhir dari seleksi ini, satu hal yang pasti: sorotan publik akan tetap intens dan tidak ada yang bisa menutup mata dari ketertarikan terhadap siapa yang akhirnya akan duduk di kursi pimpinan KPK! (*)