Bali, Katasulsel.com — Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), menunjukkan komitmen kuatnya terhadap avtur ramah lingkungan di Asia Pacific Air Transport Forum 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Pertamina Patra Niaga tidak hanya hadir sebagai pengamat, tetapi juga sebagai pelopor dalam mendorong inovasi avtur berkelanjutan yang sudah teruji kualitasnya.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menekankan bahwa sektor penerbangan memiliki peran penting dalam menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Pertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan menyediakan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
“Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong keberlanjutan, termasuk bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF),” ujar Riva dengan penuh semangat.
Pertamina telah lama menyadari pentingnya dekarbonisasi dalam sektor penerbangan. Industri penerbangan menyumbang 2-3% emisi CO2 global, sehingga pengembangan bahan bakar berkelanjutan seperti SAF menjadi sangat penting untuk dilakukan.
“Sejak 2010, Pertamina telah menjadi yang terdepan dalam inovasi biofuel. Fokus awal kami pada pengembangan teknologi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) menandai langkah awal yang penting dalam mengurangi emisi pada mesin diesel,” jelas Riva.
Pertamina terus berinovasi demi mencapai target nol emisi (Net Zero Emission/NZE) pada 2060. Pada 2021, Pertamina melakukan terobosan dengan uji coba SAF pada pesawat militer dan pada 2023 diperluas ke pesawat komersial.
“Event Bali International Airshow ini menjadi awal bagi kami untuk lakukan komersialisasi Pertamina SAF. Sumber bahan baku kami yang beragam sangat penting untuk skalabilitas produksi SAF. Kami telah menjajaki berbagai sumber,” tutur Riva.
Pertamina menggunakan campuran minyak nabati dan used cooking oil (UCO) untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Pengembangan strategis kilang biofuel Pertamina di Cilacap dan Dumai menjadi kunci untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi SAF.
SAF yang disediakan Pertamina Patra Niaga juga memenuhi standar global seperti CORSIA oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, Perdagangan Emisi UE/Inggris Raya, serta Tax Credit IRA USA.
“Inisiatif SAF kami lebih dari sekedar tonggak sejarah. Ini adalah komitmen dari Pertamina untuk memberi energi pada setiap perjalanan menuju penerbangan yang lebih efisien dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pertamina siap memberikan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan menjadi mitra dekarbonisasi dalam industri penerbangan,” tutup Riva.(*)
Tinggalkan Balasan