Jakarta, Katasulsel.com – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan olahraga Indonesia, khususnya sepak bola.
Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa dukungan ini akan mencakup proses naturalisasi atlet, yang diharapkan dapat membawa tim nasional (timnas) Indonesia menuju Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Supratman menyatakan tekadnya untuk memberikan dukungan optimal kepada seluruh talenta atlet.
“Dukungan ini diharapkan dapat mengangkat nama baik Indonesia di kancah internasional, terutama dalam sepak bola dan basket,” ujarnya di Press Room Kemenkumham.
Dukungan ini bukan hanya untuk sepak bola. Supratman juga menekankan pentingnya olahraga lain, seperti basket, yang dikelola oleh Perbasi.
“Olahraga adalah bagian dari kebanggaan kita semua,” tambahnya.
Erick Thohir pun menyambut baik dukungan Kemenkumham, menyebut bahwa FIFA dan FIBA telah membuka kantor perwakilan di Indonesia sebagai bentuk pengakuan atas keseriusan pemerintah dalam membangun olahraga.
“Ini adalah prestasi, menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas olahraga nasional,” katanya.
Sementara itu, proses naturalisasi pemain-pemain seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tengah berjalan.
Mees, yang bermain di FC Twente, memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Manado, sementara Eliano, yang bermain di PEC Zwolle, juga memiliki latar belakang Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku.
Kakanwil Kemenkumham Sulsel, Taufiqurrakhman, menambahkan bahwa dukungan ini diharapkan dapat memperkuat timnas dalam berbagai kategori, termasuk U-17, U-20, dan senior.
Dengan persiapan yang matang dan berkelanjutan, diharapkan Indonesia bisa mencapai prestasi gemilang di Piala Dunia 2026 mendatang.
Sebagai langkah nyata, PSSI telah merancang program pembinaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pemain, yang diyakini akan memberikan hasil positif dalam waktu dekat.
“Ini bukan sekadar quick win, tetapi suatu proses yang akan memperkuat masa depan olahraga kita,” pungkas Erick.
Tinggalkan Balasan