banner 650x65

Gerakan Ayo ke Posyandu dan Toilet Bersih Dapat Apresiasi, Prof Zudan: “Ini Lebih dari Sekadar Kebersihan, Ini Revolusi Hidup Sehat!”

MAKASSAR – Dalam upaya luar biasa untuk mengubah wajah kesehatan masyarakat, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak Iskandar, atas terobosannya meluncurkan Gerakan Ayo ke Posyandu dan Gerakan Toilet Bersih Hidup Sehat. Aksi ini tidak hanya fokus pada kebersihan, tetapi juga menyasar isu-isu krusial seperti stunting dan pernikahan dini, yang selama ini menggerogoti kesehatan generasi muda.

Dalam acara yang digelar di Hotel Claro Makassar pada Kamis, 26 September 2024, Prof Zudan menyampaikan bahwa inisiatif toilet bersih ini bukan sekadar menjaga kebersihan, tetapi sebuah langkah besar menuju revolusi kesehatan masyarakat. “Toilet bersih ini lebih dari sekadar kebersihan; ini adalah gerakan hidup sehat yang mengubah pola pikir masyarakat kita,” tegasnya.

Tak hanya itu, gerakan ini juga dirangkaikan dengan pemberian piagam penghargaan kepada sekolah, masjid, gereja, dan pasar yang berhasil menjaga kebersihan toilet. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan nyata bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita.

Toilet Bersih, Senjata Baru Melawan Stunting?

Dalam sambutannya, Prof Zudan menitipkan pesan penting kepada kepala daerah untuk menjadikan Posyandu sebagai garda depan dalam edukasi masyarakat. “Posyandu bisa jadi tempat penting untuk sosialisasi pendidikan, pencegahan stunting, dan pernikahan dini. Ini bukan sekadar cek kesehatan, tapi pusat edukasi,” tambahnya.

Sasaran lain yang tak kalah penting adalah target ambisius untuk menurunkan angka stunting hingga 10 persen di seluruh kabupaten/kota di Sulsel. “Ini bukan tugas ringan, tapi kita bisa lakukan jika semua bergerak bersama,” ucap Prof Zudan dengan tegas.

Aksi Nyata Dinas Kesehatan: Kolaborasi Tak Terbendung!

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak Iskandar, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan hasil kolaborasi dengan masyarakat yang melibatkan penilaian toilet bersih di tingkat provinsi. “Kami juga melakukan inovasi gerakan gizi untuk menghindari stunting. Ini bukan sekadar program, tapi gerakan massal dari desa ke kota,” ungkap Ishak.

Ishak menegaskan bahwa Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) ini sejatinya adalah duplikasi program dari Kementerian Kesehatan RI yang dilaksanakan dengan pendekatan lebih intensif di Sulsel. “Kami hanya mengembangkan apa yang sudah baik menjadi lebih relevan dan dekat dengan masyarakat kita,” pungkasnya.

Acara ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Sulsel, Bupati dan Wali Kota, hingga penggiat Posyandu. Semua berharap gerakan ini bisa menjadi pemicu perubahan besar dalam pola hidup sehat masyarakat Sulsel.

Apakah Gerakan ini Sanggup Mengubah Kebiasaan?
Dengan ambisi besar dan kolaborasi kuat, Pemerintah Provinsi Sulsel berani menantang norma lama demi kesehatan masyarakat. Pertanyaannya, siapkah publik merangkul perubahan ini? (edybasri)

banner 650x900