Setiap kata yang ia tulis terasa begitu berat, seakan mencerminkan perjuangannya untuk menerima kenyataan pahit bahwa sang ibu tak lagi ada di sisinya.
Di foto itu, Marissa terlihat terbaring dengan damai dalam balutan pakaian terakhirnya. Namun, bagi kedua putrinya, pandangan itu membawa luka yang dalam. Seorang ibu yang selama ini menjadi tempat bersandar, kini hanya terdiam dalam keheningan yang tak pernah mereka bayangkan.
Ikang Fawzi, suami Marissa, menatap dengan penuh kesedihan. Dalam kebersamaan mereka yang panjang, begitu banyak cinta yang mereka bagi.
Namun, takdir memisahkan mereka lebih cepat dari yang diharapkan. Sementara itu, kenangan akan masa-masa indah bersama keluarga kecil mereka terus terbayang, dan kini hanya tersisa dalam ingatan.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa jenazah Marissa akan dimakamkan di Tanah Kusir siang ini. Prosesi yang akan dihadiri keluarga, sahabat, dan rekan-rekan yang merasakan kehilangan besar atas kepergian Marissa. Momen ini akan menjadi perpisahan terakhir bagi mereka yang pernah mencintai dan mengenalnya.
Marissa Grace Haque, yang lahir pada 15 Oktober 1962, telah meninggalkan jejak mendalam dalam dunia seni dan politik. Selama kariernya, ia membintangi banyak film layar lebar yang membekas di hati para penonton.
Sebagai seorang politikus, Marissa juga pernah berkiprah di berbagai partai dan mencalonkan diri dalam Pilkada Banten pada 2006. Meskipun tidak berhasil, perjuangannya untuk tetap berdedikasi kepada masyarakat menjadi bukti cinta dan komitmennya terhadap bangsa.
Kini, Marissa telah berpulang, namun cintanya akan tetap hidup di hati orang-orang yang mencintainya. Selamat jalan, Marissa Haque. Cinta dan pengabdianmu akan selalu kami kenang. Dunia kehilangan sosok sepertimu, namun kenangan akanmu akan terus hidup, selamanya. (*)
Tinggalkan Balasan