banner 650x65

Jakarta, Katasulsel.com – Masjid Istiqlal terus memperkokoh posisinya sebagai salah satu pusat keagamaan dan intelektual Islam terkemuka di Asia Tenggara. Dalam pertemuan antara Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., dan Dr. Amr Al Wardany, Kepala Biro Konsultasi Keluarga Dar Al Ifta Mesir, sepakati rencana penguatan jaringan ulama global dan pembentukan pusat riset strategis untuk menghadapi tantangan Islam kontemporer.

Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya membangun jaringan ulama global yang kuat. “Jaringan ulama internasional akan menjadi platform bagi pertukaran ilmu dan gagasan keagamaan yang lebih luas, memungkinkan kita untuk bersama-sama menghadapi tantangan global seperti radikalisme, konflik sosial, dan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam,” jelas Prof. Nasaruddin. 09/10/24.

Melalui kerjasama dengan ulama dari berbagai negara, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi titik temu bagi diskusi-diskusi strategis yang mengarah pada solusi konkret dalam isu-isu keagamaan kontemporer.

Selain itu, langkah strategis lain yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pendirian Pusat Riset Strategis di Masjid Istiqlal. Pusat ini dirancang untuk fokus pada kajian radikalisme, kefatwaan, dan isu-isu kontemporer lain yang memengaruhi dunia Islam. “Tujuan utama kami adalah memberikan panduan ilmiah bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman, baik secara sosial, politik, maupun keagamaan,” tambah Prof. Nasaruddin.

Dr. Amr Al Wardany menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini dan menegaskan bahwa pusat riset tersebut tidak hanya akan menjadi laboratorium intelektual, tetapi juga referensi penting bagi umat Islam di berbagai negara. “Kami berharap dalam dua tahun ke depan, pusat ini mampu menghasilkan para ahli yang diakui di bidang kefatwaan dan kajian radikalisme, yang bisa memberikan kontribusi signifikan dalam membangun perdamaian dan moderasi di dunia Islam,” ujar Dr. Amr.

Kolaborasi ini mencerminkan visi Masjid Istiqlal yang tidak hanya berfokus pada pelayanan keagamaan lokal, tetapi juga ingin berperan dalam wacana global terkait Islam dan tantangan dunia modern.