banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com — Pagi tadi, Jumat, 11 Oktober 2024, langit mendung di Pekuburan Abadi Lingkungan 1, Kelurahan Rijang Pittu, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap.

Suasana haru mencengkeram hati. Seorang bayi, bintang kecil yang baru lahir, kini terpaksa menutup matanya selamanya.

Tragedi memilukan ini menyapa Nurhayati (40), seorang ibu asal Makassar, yang terjebak dalam kesedihan tanpa sanak saudara di tanah perantauan.

Di antara derai air mata, Nurhayati berdiri tegar, meski jiwanya bergetar.

Ia tak hanya kehilangan buah hatinya, tetapi juga bertanya-tanya tentang arti sebuah keluarga di tengah kepingan hidup yang terpisah.

Di saat-saat sulit ini, tangan-tangan penuh empati mulai bergerak.

AIPTU Budi Santoso, Bhabinkamtibmas Kelurahan Rijang Pittu dan Desa Tanetei, muncul bagai pelangi di tengah hujan.

Mereka bersama Lurah Rijang Pittu dan tokoh masyarakat lokal, menggali liang lahat dengan penuh kehormatan.