banner 600x50

Maluku Utara, Katasulsel.com — Langit Taliabu siang itu cerah, tak ada tanda-tanda bahaya. Hingga ledakan menggelegar. Mengubah segalanya.

Sabtu, 12 Oktober 2024, pukul 14.05 WIT, sebuah speedboat yang membawa calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos, meledak.

Ledakan itu, seperti tamparan keras bagi perjalanan politik Maluku Utara. Benny, sosok yang digadang-gadang membawa perubahan, tak lagi ada.

Benny sempat dilarikan ke RSUD Taliabu. Tapi takdir berkata lain. Pukul 17.20 WIT, Kapolres Taliabu, AKBP Totok Handoyo, dengan berat hati mengumumkan kepergiannya.

“Meski sudah diberi perawatan intensif, Benny Laos tak tertolong,” ucapnya lirih.

Speedboat itu baru saja bersandar untuk mengisi bahan bakar. Kesalahan fatal terjadi.

Mesin dan kelistrikan kapal masih menyala. Lalu, “Bumm!” Ledakan besar disertai kobaran api melahap kapal dan merusak segala yang ada.

Benny terjebak di antara panasnya api dan serpihan kapal yang terbakar. Kakinya patah, tubuhnya terluka parah.

Dentuman ledakan itu menghancurkan lebih dari sekadar speedboat.

Suasana tenang di dermaga langsung berubah menjadi kepanikan. Api yang berkobar hanya menyisakan puing-puing hangus di atas air.

Benny bukan satu-satunya korban. Empat nyawa lainnya ikut melayang.