banner 600x50

Aceh Selatan, katasulsel.com — Revan Kumbara, nama itu tengah beredar kencang di selatan Aceh.

Sosok yang lebih mirip bayangan kelabu, tanpa wujud wartawan yang jelas, namun melenggang dengan tajuk “wartawan”. Dalam aksinya, ia bukan sekadar menebar kata, tetapi juga ancaman.

Lebih dari itu, dugaan pemerasan dan pemerkosaan terhadap seorang guru pun menyeruak.

Kabar ini menghebohkan. Sebab, ia bukanlah wartawan yang bekerja di atas rel kode etik.

Ia, sebagaimana yang diceritakan Ketua PWI Aceh Selatan, Yunardi—atau yang akrab disapa Bang Yun—hanya mengaku-ngaku.

Bukan pencari berita, tapi pengejar kepentingan pribadi. Wartawan gadungan. Wartawan sebenarnya tidak berperilaku demikian.

Bang Yun tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Di Tapaktuan, ia buka suara, “Revan Kumbara ini bukan wartawan!

Dia hanya merusak citra profesi mulia kami. Wartawan itu punya kode etik, punya moral. Kami bekerja bukan hanya dengan pena, tapi juga dengan hati,” tegasnya.