banner 600x50

Sulawesi Selatan sedang sibuk. Ada rapat, agenda, dan masalah di depan mata. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang tak terlewat oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh: Timnas Indonesia.

Oleh: Edy Basri

MALAM ini, Selasa, 15 Oktober 2024, Indonesia akan bertarung di lapangan hijau melawan raksasa Asia, China.

Prof Zudan tersenyum. “Saya yakin Timnas menang,” katanya penuh percaya diri.

Prediksi beliau? Skor 3-1. Bukan sembarang prediksi.

Seperti seorang maestro yang tahu kapan petikan senar gitar akan menghasilkan nada sempurna, ia yakin tim asuhan Shin Tae-yong akan menghajar Tim Naga di kandangnya sendiri.

Laga ini penting. Sangat penting. Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di matchday keempat Grup C, di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Stadion Qingdao Youth Football akan menjadi saksi malam ini. Laga sebelumnya di Bahrain, Indonesia ditahan imbang 2-2. Tapi malam ini, kata Prof Zudan, akan beda cerita.

“Saya jagokan kita menang. Mungkin 3-1,” katanya mantap.

Pertarungan kali ini lebih dari sekadar angka di papan skor. Ini soal harga diri. Pasukan Merah Putih bertarung di tanah orang, dengan mata dunia tertuju pada mereka.

China, dengan reputasinya sebagai tim kuat, pasti tak akan mudah ditaklukkan. Tapi di mata Prof Zudan, Timnas Indonesia adalah harimau yang siap menerkam.

Bukan hanya soal kemenangan, ini soal semangat. “Tim ini, dengan arahan Shin Tae-yong, sudah menunjukkan bahwa kita bisa. Kita bukan lagi tim yang dipandang sebelah mata,” tambahnya.

Malam ini, ketika peluit panjang dibunyikan, entah di ruang kerja atau di layar televisi, Prof Zudan akan menyaksikan.

Matanya akan tertuju pada tiap gerakan pemain. Dan di saat itu, harapan Indonesia akan bergantung pada strategi, semangat, dan sedikit keberuntungan.

Di luar sana, China siap dengan kekuatannya. Tapi, siapa yang tahu?

Malam ini mungkin akan menjadi malam yang panjang untuk sang Naga.

Dan bagi Indonesia, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah tentang membuktikan bahwa kita bisa berdiri sejajar di antara raksasa Asia.

“Skor 3-1? Siapa tahu,” katanya sambil tersenyum. (*)