Pertarungan itu bukan jalan santai di taman. Itu adalah perlombaan tiga arah, dan tak satu pun lawannya bisa dianggap remeh.
Anies Baswedan, mantan gubernur yang penuh karisma. Ganjar Pranowo, favorit rakyat. Pertempuran sengit, tapi Prabowo telah belajar bersabar. Ini adalah putaran terakhirnya.
Kemenangan bukan hanya manis—itu tak terelakkan.
Tapi Prabowo lebih dari sekadar presiden. Kekayaannya legendaris. Asetnya? Rp 2,04 triliun. Kekayaannya? Dibangun seperti benteng saham dan properti.
Rp 1,7 triliun dalam surat berharga, tanah di Jakarta yang bernilai miliaran, dan cukup banyak Jeep untuk melintasi berbagai medan, baik secara harfiah maupun metaforis.
Tanpa utang. Tak menoleh ke belakang.
Hari ini, Prabowo memimpin bangsa. Matanya, yang diasah oleh waktu dan cobaan, kini menatap ke depan, menatap cakrawala masa depan Indonesia.
Sang prajurit, taipan, politisi—dia kini adalah kapten. Tapi setiap kapten tahu, laut selalu tak terduga.
Gelombang baru saja dimulai. (*)
Tinggalkan Balasan