Sidrap, katasulsel.com — Malam itu akan datang. Minggu, 27 Oktober 2024, Aula SKPD Sidrap. Waktu terus mendekat. Sebuah panggung untuk adu gagasan, debat publik Pilkada Sidrap 2024.
Seperti sepak bola di menit-menit akhir, jantung berdetak lebih cepat. Para calon bupati bersiap. Waktu hampir habis. Masyarakat Sidrap menunggu.
KPU sudah pasang rambu. Saharuddin Lasari, Ketua KPU Sidrap, sudah menyusun barisan aturan. Melalui Akhwan Ali, Koordinator Divisi Sosialisasi, KPU Sidrap, pesan itu disampaikan. Debat ini bukan ajang pesta, tapi adu kecerdasan.
Hanya 70 orang yang boleh masuk mendukung. Tidak lebih. Tak ada kerumunan liar. Ada ID card. Ada stiker untuk 15 mobil. Protokol ketat, seperti pagar yang tak bisa dilompati. Semua terukur.
Debat ini bagai arena laga terakhir. Calon-calon itu akan membuka kartu. Visi, misi, dan program kerja—semua tersaji di depan mata. Tak ada yang bisa bersembunyi.
Dan masyarakat? Mereka adalah wasit sejati. Mereka yang akan menilai, siapa yang lebih cerdas, siapa yang pantas memimpin Sidrap ke depan.
Malam itu, bola di kaki mereka.
Tinggalkan Balasan