banner 600x50

Proyek yang menghubungkan Makassar ke Parepare itu sudah lama jadi bahan perbincangan, “Jangan sampai terhenti di tengah jalan,” kata Puang Ucu, matanya tajam.

Kereta api ini bak urat nadi baru yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Bayangkan, hasil pertanian Sidrap bisa lebih cepat sampai ke Makassar. Tak hanya itu, akses ke kota besar juga akan lebih mudah,” ujarnya.

Proyek ini bukan sekadar soal rel dan gerbong, tapi soal membuka akses, membuka peluang.

Terakhir, soal bahan bakar. Solar dan pertalite sering kali jadi masalah di Sulsel. Harga naik, suplai tersendat.

“Kami ini di daerah, BBM adalah darah bagi perekonomian. Kalau distribusinya terganggu, semua ikut terganggu,” katanya.

Puang Ucu berharap ada kebijakan baru yang lebih berpihak pada daerah.

“Harga yang stabil, distribusi yang lancar. Jangan sampai kita di daerah selalu jadi yang paling akhir merasakan kebijakan BBM,” ujarnya.

Yusuf Ruby tak hanya bicara sebagai Ketua KADIN, tapi juga sebagai putra daerah yang ingin melihat Sulsel maju.
“Kami berharap pemerintahan ini bisa menjadi angin segar bagi Sidrap, bagi Sulsel secara umum,” tutupnya.

KADIN Sidrap di bawah kepemimpinannya siap menjadi garda depan, memastikan bahwa suara dari daerah tak hanya terdengar, tapi juga diperhitungkan.

Bagi Puang Ucu, masa depan Sidrap tak hanya soal menunggu, tapi soal bagaimana kita menjemput peluang yang datang.(*)