banner 600x50

Debat. Satu kata, segudang makna. Bukan sekadar ajang untuk melontarkan visi dan misi. Bukan pula hanya arena untuk mengumbar ‘janji’ dengan program-program unggulan.

Oleh: Edy Basri

DEBAT perdana sisa 5 hari lagi, acaranya di Aula SKPD Pemkab Sidrap, 27 Oktober 2024 malam. Debat ini, sejatinya menjadi jendela bagi masyarakat Sidrap.

Jendela untuk melihat bagaimana para calon berinteraksi. Jendela untuk memahami visi mereka tentang Sidrap ke depan.

Tiga pasangan calon—Nomor Urut 1 (DOATA), 2 (SARKANAAH), dan 3 (HAMAS NA)—mendapat panggung.

Di sini, mereka tidak hanya akan beradu argumen, tetapi juga beradu ide dan gagasan. Setiap program yang dijanjikan harus ditanggapi dengan cerdas.

Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi soal dialog. Dialog yang bisa memetakan jalan Sidrap selama lima tahun ke depan.

KPU Sidrap, sebagai penyelenggara, punya tanggung jawab besar. Suguhan debat harus menarik. Jangan sampai hanya menjadi ‘penggugur kewajiban’.

Penampilan visual, pengaturan waktu, hingga tata suara harus diperhatikan. Panitia harus bisa menciptakan atmosfer yang mengasyikkan.

Harus bisa membuat masyarakat terlibat, minimal bicara sendiri saat nonton di televisi. Buat mereka bak menonton pertunjukan seni, bukan sekadar sidang formal.

Satu lagi. Panelis juga harus keren. Mereka harus bisa menggali lebih dalam, memicu diskusi, dan menantang setiap calon. Mereka bukan hanya pendengar, tetapi penggerak.