Sidrap, Katasulsel.com — Angin malam berdesir di Kelurahan Massepe, Kecamatan Tellu Limpoe, Rabu malam, 23 Oktober 2024.
Warga berkumpul, menanti sosok yang digadang-gadang membawa perubahan. H. Mashur, calon bupati Sidrap nomor urut 3, datang dengan senyumnya yang ramah, disambut hangat.
Kota Massepe, yang dikenal sebagai ‘Pandai Besi,’ terasa hidup dalam tatap muka dan dialog ini.
Sorotan utama warga malam itu sederhana, tapi nyata. Lapangan sepak bola di Massepe.
“Butuh perhatian!” suara warga menggema. Mereka ingin lapangan itu tak hanya sebagai ruang kosong, tapi jadi kebanggaan. Tempat anak-anak berlari, remaja bermain, dan masa depan dibangun.
Mashur menjawab tegas, “Jika kami terpilih, lapangan ini akan kami renovasi. Tidak hanya cantik, tapi juga lengkap dengan fasilitas olahraga lain. Kita butuh ruang untuk tumbuh, berprestasi.”
Janji yang tak asal bunyi. Di bawah benderanya, HAMAS NA, Mashur dan wakilnya, H. Nasiyanto, mengusung sederet program pro rakyat. Program-program yang seakan menjawab harapan warga.
Macca, Pendidikan yang Mencerdaskan
“Macca,” kata Mashur dengan suara mantap. Bukan sekadar semboyan, tapi janji renovasi sekolah-sekolah rusak, memastikan anak-anak belajar dengan teknologi modern.
Beasiswa untuk mereka yang berprestasi, guru-guru didorong jadi pendidik berkelas dunia. “Pendidikan itu jembatan masa depan,” ujarnya. Seolah mengatakan, tanpa pendidikan yang kuat, harapan hanya akan jadi angan.
Mario, Mengayomi Pertanian
Di bidang pertanian, HAMAS NA mengusung “Mario.” Bukan Mario Bros, tapi Mario yang berarti kesejahteraan. Harga gabah akan dijaga, pupuk disediakan.
Tak ada lagi cerita pupuk yang hilang di tengah jalan. Pitu Rawa dan Pitu Riase dibidik jadi kawasan industri berbasis buah.
Mashur ingin hasil tani Sidrap menembus pasar internasional. “Pertanian adalah napas kita,” katanya, seperti mengingatkan betapa pentingnya sawah-sawah yang terhampar di bumi Sidrap.
Madising, Kesehatan yang Menyentuh Hati
Madising, program kesehatan HAMAS NA, mengincar perbaikan layanan kesehatan. Rumah Sakit Regional bakal dibangun. Tim kesehatan dikerahkan ke desa-desa. Dokter dan tenaga medis ditambah.
“Kesehatan itu hak, bukan barang mahal,” tutur Mashur. Dengan program BPJS gratis, tak ada warga yang harus menunda berobat hanya karena kantong tipis.
Madeceng, Menyusun Ulang Infrastruktur
Mashur menatap jauh ke depan. Dengan Madeceng, jalan-jalan di desa akan diperbaiki, jembatan dibangun. Danau Sidenreng akan dipoles jadi destinasi wisata kelas dunia.
Sampah dikelola lebih baik, dan Sidrap, menurutnya, akan “menyala” dengan penerangan yang merata di setiap sudut.
Mabbarakka, Menguatkan Iman
Program keagamaan, Mabbarakka, tak luput dari perhatian. Setiap imam masjid dan perangkatnya mendapat insentif. Program umrah gratis jadi janji. Ambulans di setiap masjid untuk membantu yang membutuhkan.
“Kita harus berpegang pada iman, di setiap langkah,” katanya.
Malam terus merayap, tapi semangat tak luntur. Warga Massepe menggantungkan harapan mereka pada sosok Mashur dan HAMAS NA. Janji-janji itu, kata-kata itu, semoga tak sekadar angin malam yang hilang di pagi hari.
Massepe menggeliat, menunggu pembuktian.(*)
Tinggalkan Balasan