“Kami ingin memastikan keberlanjutan usaha tani di Sulawesi Selatan,” tambah Marga Taufiq.
Akhmad Kholisun menambahkan, “Tugas Bulog adalah menjamin ketersediaan pangan. Terutama beras. Kami menggunakan berbagai mekanisme, termasuk operasi pasar (SPHP), untuk mencapai tujuan ini.” Suara bulat penuh tekad.
Program Mitra Tani bukan hanya soal pangan. Ini juga tentang hubungan. Hubungan antara Bulog dan petani semakin erat.
Pilot project ini kini menjangkau 1.200 hektar lahan di Kabupaten Sidrap, Pinrang, Soppeng, dan Kota Palopo. Angka yang mengesankan, namun bukan akhir dari cerita.
Ke depan, Program Mitra Tani akan melibatkan berbagai stakeholder, termasuk TNI-AD.
Sinergi ini bertujuan memperkuat cadangan pangan nasional dan memotivasi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
“Kami tidak hanya memberikan bantuan finansial. Kami juga menyediakan bantuan agronomi yang komprehensif untuk memastikan ketahanan jangka panjang sektor pertanian,” ungkap Marga Taufiq.
Di balik setiap butir beras, ada cerita yang tak terhitung. Sebuah perjalanan panjang dari ladang ke meja makan. Dengan Program Mitra Tani, BULOG berusaha meneguhkan ketahanan pangan.
Mereka tidak hanya memberi, tetapi juga menumbuhkan harapan. Harapan akan masa depan pertanian yang lebih cerah di Sidrap. (*)
Tinggalkan Balasan