Perlahan, kedinginan menyerang tubuhnya. Kaki yang lelah mulai keram.
“Awal korban ini sehat untuk turun, namun ia minta waktu untuk beristirahat,” ungkap Mustain. Dalam kebisingan alam, terjadilah ketidakpahaman.
Ainil merasa nyaman di tempatnya, tanpa menyadari rekan-rekannya telah jauh pergi.
Rasa dingin menembus tulang. Ketika Ainil mencari tempat beristirahat di semak-semak, tak ada jalan untuk kembali.
Dia terjebak dalam kesunyian gunung. Di saat itu, desah napasnya perlahan mulai terputus.
“Tidak lama, ada rombongan lain yang turun, mereka mendengar suara Ainil,” kata Mustain, menggambarkan harapan yang tiba.
Berkat kehadiran tim pendaki lain dan seorang warga lokal yang kebetulan melintas, Ainil diselamatkan dari kedinginan yang parah.
Namun, kondisi sudah mengkhawatirkan. Gejala hipotermia mulai tampak, membuat semua orang panik.
Laporan baru diterima di pos registrasi sekitar pukul 3 sore.
“Dari pihak kami masih mengumpulkan informasi untuk memastikan A1 ini korban sakit apa,” ungkap Mustain.
Tinggalkan Balasan