Sementara itu, Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyebutkan bahwa aksi ini merupakan awal dari rangkaian gelombang demonstrasi yang akan berlanjut hingga 31 Oktober di berbagai daerah. “Jika pemerintah tidak mendengar, kami akan melakukan mogok nasional pada 11 atau 12 November,” ancamnya.
Menurut Said, buruh sudah terlalu lama menanti kenaikan upah yang layak. “Selama 5 tahun, upah buruh tidak naik secara signifikan, malah dua tahun terakhir kenaikan berada di bawah inflasi. Kami berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengabulkan tuntutan ini,” tegasnya.
Aksi hari ini bukan hanya soal uang. Ini soal keadilan bagi jutaan pekerja yang merasa terus terhimpit oleh kebijakan yang tak berpihak. Di bawah sorotan mata massa yang berderap di jalanan, suara mereka menggema di ibu kota, menuntut perubahan nyata. Apakah pemerintah akan mendengar atau mengabaikan? Jawabannya belum jelas, tetapi ancaman mogok nasional bisa menjadi langkah selanjutnya.
Tinggalkan Balasan