banner 600x50

Bahrul menyebut polisi sebagai “dinding kokoh” yang menjaga panggung demokrasi. Arahan Kapolres Fantry Taherong adalah kunci. Barisan polisi berjaga, stakeholder menyatu, semua bergerak tanpa lelah. Situasi tetap terkendali, tak ada yang merasa terancam, apalagi tertekan.

Ia menambahkan harapan—agar damai ini lestari hingga akhir pesta demokrasi. Kepada masyarakat Sidrap, ia mengajak, “Mari kita jaga kondisi ini. Semua elemen berperan. Ini tentang kita semua, Sidrap kita.”

Perjalanan politik masih panjang. Tapi malam itu, Sidrap membuktikan: demokrasi yang damai bisa jadi nyata. (*)