Berau, Katasulsel.com – Sistem interkoneksi Kalimantan Timur – Kalimantan Utara terdiri dari beberapa proyek pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang dibangun secara bertahap serta disesuaikan dengan rencana pertumbuhan beban (kebutuhan pasokan listrik) di lokasi tersebut. Saat ini di wilayah Kalimantan Timur sudah tersambung SUTT 150 kV dari daerah Balikpapan – Samarinda – Bontang – Sangatta – Maloy, kemudian di daerah Kalimantan Utara sudah tersambung dari Tanjung Redeb – Tanjung Selor dan Tidang Pale – Malinau, 30 Oktober 2024.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) menuturkan bahwa dalam mewujudkan sistem interkoneksi ini sedang dikerjakan beberapa proyek pembangunan SUTT dan GI, semua dilakukan dalam rangka meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk kebutuhan masyarakat serta beberapa perusahaan yang memerlukan tenaga listrik yang cukup besar.
“Sistem interkoneksi dari Kalimantan Timur sampai ke Kalimantan Utara sangat diperlukan agar pasokan listrik menjadi lebih terjaga dan stabil dimana jika terjadi gangguan pada salah satu pembangkit, beban listrik dapat dialihkan ke pembangkit lainnya yang masih beroperasi sehingga meminimalisir risiko pemadaman. Pembangunan untuk mendukung interkoneksi ini terdiri dari beberapa SUTT dan GI”, jelas Raja.
Diketahui bahwa proyek pembangunan yang sedang berlangsung proses pembangunannya diantaranya SUTT 150 kV Maloy – Talisayan, SUTT 150 kV Redeb – Talisayan dan SUTT 150 kV Tanjung Selor – Tidang Pale.
Kemudian di sela kegiatan peringatan Hari Listrik Nasional di Balikpapan, Raja Muda Siregar menyampaikan bahwa pihaknya selalu bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat sebagai pelanggan utama PLN. Beragam tantangan dan hambatan yang ada mulai dari masalah sosial, teknis dan non teknis dapat diselesaikan satu per satu dengan melibatkan banyak pihak. Mulai dari fase pra konstruksi Pemerintah Setempat baik Desa, Kelurahan, Kecamatan hingga Pemerintah Daerah, Tokoh Adat turut membantu dalam hal kesiapan lahan untuk pembangunan. Para aparat penegak hukum (TNI, Polri, Kejaksaan, BIN) juga mendukung dalam hal pengawalan untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada pihak yang dirugikan.
”Selanjutnya kami akan menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional dalam rangka penyambungan interkoneksi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta perkuatan dengan skema looping jaringan di Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan memberikan jaminan pemerataan konsumsi listrik kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan,” ucap Raja.
Senada dengan apa yang disampaikan Raja, General Manager Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) Agung Murdifi menyampaikan bahwa PLN berkomitmen untuk terus all out menjaga pasokan listrik dan menghadirkan pelayanan yang prima pada pelanggan di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Tentunya seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh PLN bertujuan untuk memastikan seluruh pelanggan mendapatkan pelayanan kelistrikan yang andal dan berkualitas,” ujar Agung.
Agung juga menambahkan, seperti saat ini pertumbuhan kebutuhan listrik di daerah Berau mengalami peningkatan yang signifikan. Maka tentunya kehadiran keandalan listrik yang cukup juga menjadi kebutuhan utama.
“Untuk itu selain pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk sistem interkoneksi dari Balikpapan sampai ke Berau dalam rangka meningkatkan pasokan listrik, PLN juga melakukan berbagai langkah strategis di sistem Tanjung Redeb mulai dari percepatan penambahan kapasitas mesin pembangkit hingga menjaga keandalan kelistrikan dengan memastikan kebersihan di sekitar jaringan listrik,” ungkap Agung.
Agung juga berharap bahwa apa yang dilakukan PLN mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak dan seluruh elemen masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan prosperity masyarakat.
Tinggalkan Balasan