banner 600x50

Sidrap, Katasulsel.com — Langit sore di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, tampak senja, membawa tenang di antara hiruk-pikuk warga. 

Mereka berkumpul, menyambut dua sosok yang malam itu hadir seperti harapan baru. H. Mashur dan H. Nasiyanto, pasangan dengan nomor urut 3 di Pilkada Sidrap. 

Di sini, mereka tak hanya bertemu warga, tapi mendengar, menyimak, dan berjanji.

“Pak, pupuk sulit kami dapatkan, jalan becek, kalau hujan susah lewat,” suara warga terdengar lirih. 

Ada juga yang menyebutkan jauhnya Puskesmas, yang berarti akses ke dokter juga langka. Satu per satu suara itu mengalir. Mereka bicara. Mereka minta. Mungkin, juga berharap.

H. Mashur mendengarkan dengan tenang. Sesekali ia mengangguk. Sesekali tersenyum. Lalu ia bicara, dengan nada penuh kepastian.

“Kami sudah siapkan Mario.”

Mario, program unggulan HAMAS NA di sektor pertanian, akan memastikan pupuk tak lagi jadi barang langka. 

“Distribusi akan kami benahi, bantuan pupuk akan sampai, dan cukup untuk seluruh petani,” janji H. Mashur. 

Tak sekadar janji. Mario akan menjadi jawaban bagi para petani yang telah lama menanti.

Soal jalan? H. Mashur tak diam. “Kami punya program Madeceng. Infrastruktur akan kami benahi. Bukan hanya jalan utama, jalan desa juga. Agar warga bisa lewat meski hujan mengguyur,” tambahnya. 

Madeceng memang bukan sekadar perbaikan jalan. Ini adalah komitmen mereka untuk menghubungkan seluruh wilayah, dari jalan tani hingga jalan utama, dari desa ke kota.

Dan Puskesmas yang jauh? H. Mashur tersenyum. 

“Madising untuk kesehatan. Kami tak akan biarkan masyarakat kesulitan mengakses dokter,” katanya. 

Madising bukan hanya soal bangunan. HAMAS NA akan membangun sistem, menambah tenaga medis, menyediakan alat, dan membuat layanan kesehatan jadi mudah diakses.

Malam itu, janji-janji HAMAS NA terucap, menebar harapan di Desa Belawae. Mashur dan Nasiyanto tak hanya hadir sebagai calon, tapi juga sebagai teman bicara. 

Mereka datang mendengar, mencatat, dan memberi harapan baru bagi Belawae yang sejak lama merindu perubahan.(*)