Ia berjuang dengan segenap tenaga, berusaha menembus labirin birokrasi yang rumit.
Kondisi ini bukanlah yang pertama kali mereka temui.
“Ironis sekali. Banyak masyarakat miskin yang tidak terdaftar dalam DTKS. Padahal, Bontotangnga adalah ibu kota kecamatan,” ungkapnya, seraya menghela napas panjang.
Rasa prihatin menyelimuti suasana. Ia dan teman-temannya meminta kepada Pj. Bupati Jeneponto untuk mengevaluasi kinerja Kecamatan dan Kelurahan, yang seharusnya lebih peka terhadap masyarakat yang terlupakan ini.
Kisah Ibu Dia bukan sekadar cerita kesedihan. Ini adalah cermin dari ketidakadilan. Sebuah panggilan untuk berbuat lebih, untuk memastikan tak ada lagi suara yang terdiam dalam kebisuan.
Perjuangan mereka adalah harapan, bahwa suatu hari, akan ada tangan-tangan yang menjangkau dan mengangkat mereka dari kegelapan.(aswin/edybasri)
Tinggalkan Balasan