Mereka harus mampu menggali suara-suara yang terpinggirkan, mengungkapkan harapan-harapan yang terpendam, dan menyuarakan aspirasi rakyat.
Sejatinya, wartawan adalah detak jantung demokrasi. Di tengah bisingnya mesin politik, mereka harus mampu merangkai kata-kata menjadi berita yang bermakna.
Berita yang bukan hanya menegakkan fakta, tetapi juga membangun kesadaran. Kesadaran bahwa Pilkada bukan sekadar ajang memilih, tetapi momen menentukan masa depan.
Dengan demikian, dalam setiap detik berita yang mereka tulis, terdapat harapan. Harapan untuk menciptakan pemimpin yang amanah, yang bisa mendengar dan mengayomi rakyatnya.
Jadi, tidak ada ruang untuk terkotak-kotak. Wartawan, meski berpihak, tetap harus tegas pada prinsipnya. Mereka harus tetap berdiri di garda terdepan untuk menegakkan kebenaran.
Pilihan ada di tangan mereka: menjadi penjaga yang adil, atau menjadi sekadar suara dalam kerumunan. Pilihlah, dan tulislah dengan hati.(*)
Tinggalkan Balasan