banner 600x50

Malam itu, podcast episode terakhir pun berakhir. Lampu studio perlahan meredup, meninggalkan kesan hangat di hati para pendengar. Bu Nita tak hanya bicara tentang masa lalu, tetapi juga tentang harapan. Tentang Sidrap yang lebih baik, Sidrap yang inklusif, Sidrap yang melihat perempuan sebagai kekuatan.

Di penghujung acara, Edy berterima kasih. “Terima kasih sudah berbagi, Bu Nita. Rasanya seperti membaca cerita hidup yang penuh warna.”

Bu Nita tersenyum, mengangguk, lalu berkata, “Kita semua bisa jadi cerita. Tergantung bagaimana kita menulisnya.”

Dan malam itu, sebuah cerita baru telah ditulis. Di dalam ruangan sederhana Katasulsel.com, dalam sorotan cahaya dan gemerisik mikrofon, Bu Nita membawa harapan—untuk dirinya, untuk H. Mashur, dan untuk Sidrap.

Lalu, diakhir — Edy menekankan jika podcast katasulsel tersebut adalah milik semua kalangan. “Siapapun boleh datang, siapa pun bisa menjadi bintang tamu,” tuturnya, mengisyaratkan bahwa nilai-nilai indepensi senantiasa ia utamakan sesuai mottonya, bijak tak berpihak.(*)