banner 600x50

Makassar, Katasulsel.com – Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Enrekang Dr Ilham Kadir berharap kerjasama MUI dan Baznas dalam peningkatan zakat terus dilakukan.

” Jadi kami di Enrekang semua lembaga MUI dan ormas lainnya terus bekerjasama terutama dakwah tentang zakat. Tak hanya dakwah di mimbar kami juga mendorong para mubaligh untuk mensosialisasikan pentingnya zakat lewat tulisan atau media,” ungkapnya disela Penutupan Rakorda Baznas se-Sulsel Tahun 2024 di Hotel Almadera Makassar, Rabu (6/11/2024).

Dr Ilham yang juga merupakan Wakil Ketua I Baznas Enrekang ini mengatakan Rakorda diharapkan bisa meningkatkan kekompakan pimpinan dan peningkatan SDM amil zakat.

Ia juga berharap dukungan perintah diharapkan terus ditingkatkan guna mendukung perkembangan zakat.

Lanjutnya ,di Kabupaten Enrekang jumlah penerimaan zakat terus mengalami peningkatan setiap tahunya sehingga tahun 2023 mencapai 11 Milyar dan target 2024 bisa mencapai 14 Milyar.
Sebelumnya Rakorda dibuka oleh PJ Sekda Sulsel Jufri Rahman mewakili Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh pada pada 4 Nopember 2024.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Rapat Koordinasi Daerah ini, disertai harapan semoga menjadi momentum dalam upaya memberikan konstribusi positif dan pemikiran-pemikiran kreatif dalam peningkatan dan menggerakkan penghimpunan dana zakat serta dapat meningkatkan dan memperkuat pengelolaan zakat di Sulawesi Selatan,” jelas Jufri Rahman membacakan sambutan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.

banner 250x250

“Dan kita mendukung kegiatan seperti ini, dan kita berharap rakorda ini sama seperti rakorda-rakorda organisasi lain, yakni bisa menyamakan sudut pandang persepsi dalam menyikapi persoalan terkait mengenai zakat dan infaq yang ada di Sulsel ini.” ucapnya.

Menurut Jufri Rahman, ada hal yang sangat bagus tradisi dan budaya di Sulawesi Selatan ini, yakni kerap berzakat bisa menjauhkan masalah.”Telah diajarkan oleh orangtua kita bahwa kalau sering tertimpa masalah mungkin kurang berzakat, makanya itu berzakat merupakan solusi dalam permasalahan yang ada” ujar Jufri Rahman.

“Dan zakat perlu dimaknai memiliki peran sosial dalam upaya pengentasan kemiskinan, sehingga zakat dapat dijadikan instrumen pembiayaan program-program pembangunan pemerintah yang sejalan (in line) dengan peruntukkan zakat, salah satunya mengurangi kemiskinan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Sementara Ketua Bidang Koordinasi Nasional Baznas RI, KH Ahmad Sudrajat mewakili Ketua Baznas RI menegaskan bahwa kehadiran BAZNAS juga mendukung Pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, yang muaranya akan berdampak dalam kesejahteraan ummat.

“Kehadiran kami dalam kegiatan rakorda ini, adalah kita ingin memastikan orkestrasi gerakan zakat di seluruh Indonesia, karena di rakornas kita sudah putuskan maka perlu ditafsir tekniskan di lapangan agar seragam dalam melaksanakan kegiatan untuk memberikan hal yang terbaik kepada umat, dan hal ini yang paling penting.” ucap KH Ahmad Sudrajat saat memberi sambutan pada acara pembukaan.

“Hal kedua yang perlu disampaikan yakni mampu menjaga amanah, kalau ditengah-tengah kebangsaan ini kedepan banyak tantangan dan harapan yang harus kita laksanakan agar masyarakat bisa memanfaatkan dana zakat, infaq dan sedekah untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia” tambahnya.

Oleh sebab itu, kata KH Ahmad Sudrajat, pihaknya saat ini tengah memperkuat dan orkestrasikan agar gerakan zakat ini bisa menjadi ruh. “Seperti masyarakat melaksanakan shalat, jadi malu untuk tidak shalat sama dengan malu untuk tidak berzakat” pungkasnya.(*)