Parepare, katasulsel.com — Format debat Pilkada Parepare jadi sorotan. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Parepare dengan tegas mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare untuk mengubah konsep debat publik yang dianggap kaku, monoton, dan tak menghidupkan suasana.
HA. Rahman Saleh SE, Wakil Ketua Dewan Pakar KAHMI Parepare, tak sungkan mengkritik keras.
Menurutnya, debat putaran pertama tak sesuai harapan, lebih banyak membuang waktu daripada menggali gagasan calon.
“Panelis cuma datang cabut bis bol! Beda dengan Pilkada 2018, saat itu panelis asli Parepare dan debat terasa interaktif. Sekarang? Hanya kopi-paste debat capres,” tegasnya, Kamis 7 November 2024.
Rahman bahkan mempertanyakan anggaran debat yang besar namun hasilnya tak sesuai ekspektasi.
“Kita, masyarakat, ingin tahu visi dan misi yang benar-benar akan mengubah Parepare. Jika tidak, untuk apa debat ini ada?” tambahnya.
Ia juga menyinggung soal penggunaan anggaran, menyoroti keputusan KPU Parepare yang hanya menggandeng stasiun TV lokal.
“Kenapa Parepare tak bisa seperti Sidrap atau Luwu Utara yang siarkan debat live di TV nasional? KPU wajib transparan, anggaran ini milik rakyat!” pungkas Rahman dengan nada kecewa.
Desakan ini menambah tekanan bagi KPU, yang diharapkan segera berinovasi agar debat berikutnya benar-benar mencerminkan harapan warga Parepare.(rif/edy)
Tinggalkan Balasan