banner 600x50

Sejak dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam melawan kejahatan digital.

Oleh; Dr. MARYONO (Ketua Projo Sidrap)

SALAH SATU bukti nyata dari keberanian ini adalah langkah drastis yang diambilnya dengan menutup 3,4 juta situs judi online yang selama ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama masyarakat bawah.

Langkah ini tidak hanya menjadi sinyal kuat bagi para pelaku judi online, tetapi juga menunjukkan keberpihakan yang jelas dari seorang pemimpin kepada rakyatnya.

Dalam 15 bulan masa kepemimpinannya, Pak Budi Arie berhasil menyelamatkan sekitar 500 triliun rupiah dari jeratan judi online yang sering kali menyerang masyarakat kelas bawah.

Hal ini bukan angka kecil, dan pengaruhnya sangat terasa di lapisan masyarakat yang paling rentan.

eperti yang kita ketahui, korban utama dari praktik judi online adalah masyarakat bawah, yang termotivasi oleh kebutuhan ekonomi namun terjebak dalam ilusi cepat kaya yang ditawarkan oleh platform-platform ilegal ini.

Dengan upaya besar yang dilakukan Pak Budi Arie, jutaan masyarakat terselamatkan dari jerat keuangan yang menghancurkan.

Namun, langkah besar selalu diikuti oleh tantangan besar. Baru-baru ini, terjadi penangkapan terhadap pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait kasus judi online.

Ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini bahwa penangkapan tersebut adalah hasil dari pembiaran atau lemahnya pengawasan di era kepemimpinan Pak Budi Arie.

Namun, faktanya, penangkapan tersebut justru merupakan rangkaian dari upaya tegas beliau untuk membersihkan kementeriannya dari oknum-oknum yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini.

Kita harus melihat kejadian ini dari sudut pandang yang lebih jernih. Tidak mungkin perubahan besar seperti ini terjadi tanpa menghadapi perlawanan dari pihak-pihak yang dirugikan.

Ada indikasi bahwa framing atau penggiringan opini yang negatif ini datang dari mafia judi online yang merasa terganggu oleh keberanian Pak Budi Arie.

Mereka tidak senang karena lahan emas mereka telah dihancurkan, dan kini mereka berusaha menciptakan opini negatif untuk merusak citra beliau.