Saya mengangguk, sambil memandang rumah yang bagi saya adalah simbol kesederhanaan dan kebesaran jiwa.
Ada kebahagiaan dalam setiap detil rumah ini, meski tidak semua cerita bisa dirayakan dengan senyum. Rumah besar ini, dengan segala kehangatannya, tak hanya menyimpan kenangan.
Ia juga tempat untuk merawat harapan—seperti Muin yang tetap setia menjaga keluarganya, meski dalam kesedihan.
Dalam perjalanan pulang, saya merasa lebih dekat dengan dunia yang penuh warna ini. Jurnalis seperti Muin bukan hanya mengajarkan cara menulis, tetapi juga tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran.
Sebuah rumah baru, yang meskipun terlihat sempurna, tetap mengingatkan kita bahwa hidup bukan hanya soal apa yang kita capai, tapi juga tentang bagaimana kita tetap bertahan di tengah segala tantangan.(*)
Tinggalkan Balasan