banner 600x50

Tangerang, Katasulsel.com – Perumahan Taman Mangu Indah berubah menjadi “danau dadakan” pagi ini. Banjir, yang seperti tamu tak diundang, menyapu perumahan ini, menggenangi jalan dan rumah warga setinggi 30 cm hingga satu meter. 

Ratusan warga, dari anak-anak hingga lansia, terjebak di tengah genangan, berjuang melawan air yang terus mengalir tak kenal ampun.

Tanggul yang dibangun untuk menahan air? Jebol lagi. 

Tak ubahnya seperti siasat yang gagal, tanggul yang diharapkan menjadi tameng warga ini justru ambruk saat paling dibutuhkan. Proyek ini, yang tampak begitu kokoh, kini seperti “perisai kertas” di tengah badai. 

Dian Wiryawan, Komandan Peleton Satgas BPBD Kota Tangsel, menegaskan bahwa hampir seluruh keluarga di sana—sekitar 360 KK—terdampak oleh banjir yang menyerang tanpa henti.

“Kami berusaha evakuasi, tetapi material proyek di jalan masih jadi hambatan,” ungkap Dian yang akrab disapa Bacong, sambil mengarahkan relawan agar meminta pekerja proyek membersihkan jalur untuk perahu karet. 

Warga yang masih bertahan di rumah tampak cemas, berharap bantuan datang lebih cepat dari air yang terus naik.

Senin malam lalu, BPBD mencatat ada 13 titik banjir lainnya di Tangerang Selatan. Di Serpong Utara, pohon tumbang dan menghancurkan dua mobil parkir, sementara di Ciputat, akses jalan warga terputus, ditelan pohon yang rubuh.

Kepala Bidang SDA, Eka Pribawa, yang diharapkan menjawab soal turab yang jebol, hingga kini belum merespon, meninggalkan tanda tanya besar di benak warga.

Banjir ini bukan sekadar genangan. Ini adalah panggilan darurat, sinyal bahwa langkah cepat dan kuat diperlukan demi keselamatan warga di Taman Mangu Indah dan seluruh Tangerang Selatan.(wahyu/tangerang)