Sidrap, Katasulsel.com – Semangat perubahan menyentuh setiap sudut di Kelurahan Bojoe, dan di Pucu’e lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Selasa, 19 November 2024, malam.
Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung penuh keakraban, H. Mashur bersama calon wakilnya, H. Nasiyanto (HAMAS NA), mendengarkan langsung keluhan masyarakat, yang mengungkapkan masalah seputar pajak yang dianggap memberatkan.
Di Bojoe, acara berlangsung di kediaman Sennang Hati, menyentuh banyak hati warga. Sedangkan di Pucu’e dipusatkan di kediaman Usman, tepatnya di BTN Pucu’e.
Di dua titik ini, HAMAS NA banyak menerima pengharapan warga mengenai pajak tanah yang dianggapnya terkadang tidak sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
“Pajak tanah kami terlalu tinggi! Ini beban berat untuk keluarga kami,” keluh seorang warga dengan nada penuh harapan.
Namun, respons HAMAS NA sangat mengejutkan. Tak lama keluhan itu terdengar, H. Mashur langsung merespon.
“Kami mengerti, dan jika kami dipercaya memimpin Sidrap, kami akan pastikan pajak ini lebih adil. Kami akan turunkan beban pajak dan bebaskan warga miskin dari tagihan yang memberatkan,” janji H. Mashur, yang disambut tepuk tangan dan sorakan meriah dari warga.
Di Pucue’e, wilayah barat kecamatan ini, kelompok masyarakat dengan tegas menyatakan dukungan penuh mereka kepada HAMAS NA.
“Pajak turun, kami akan memberikan dukungan. Inilah komitmen yang sudah lama kami nantikan,” seru warga dengan penuh semangat
Teriakan ini menguatkan tekad mereka untuk memilih pemimpin yang peka terhadap kondisi rakyat.
Di tengah-tengah semakin ketatnya persaingan Pilkada Sidrap 2024, keluhan tentang pajak menjadi isu sentral yang membawa HAMAS NA semakin dekat dengan rakyat.
Masyarakat di daerah yang berbatasan dengan Parepare ini, percaya bahwa HAMAS NA adalah sosok yang dapat membawa perubahan signifikan di Sidrap, bukan hanya dalam kebijakan pajak, tetapi juga dalam kemajuan Sidrap secara keseluruhan.
“Pajak memang jadi masalah utama kami. Tapi, dengan Pak Mashur dan Pak Nasiyanto, kami yakin Sidrap akan lebih baik,” ujar salah seorang warga di Pucue’e.(*)
Tinggalkan Balasan