banner 600x50

Bali, Katasulsel.com – Sebuah vila mewah di kawasan Jimbaran, Bali, ternyata menyimpan rahasia gelap: laboratorium produksi narkoba terbesar di Indonesia. 

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil membongkar jaringan ini, menyita barang bukti senilai Rp 1,521 triliun yang cukup untuk menyelamatkan 1,4 juta jiwa dari jeratan narkoba.

“Ini pengungkapan pertama laboratorium hashish di Indonesia. Polri akan terus memerangi narkoba demi melindungi generasi bangsa,” tegas Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M.Phil., Kepala Bareskrim Polri, dalam konferensi pers, Selasa (19/11).

Barang bukti yang diamankan mencakup 18 kg hashish dalam kemasan silver, 12,9 kg hashish dalam kemasan emas, 35.000 butir pil Happy Five, serta bahan baku untuk memproduksi lebih dari dua juta pil dan ribuan batang hashish. 

Laboratorium ini diketahui berpindah-pindah untuk menghindari deteksi, dengan bahan baku yang diimpor dari luar negeri.

#Modus Baru yang Menarget Generasi Muda

Jaringan ini menggunakan inovasi mengkhawatirkan: pods system untuk vaping yang dimodifikasi menjadi alat konsumsi hashish cair. 

Polri memperingatkan para orang tua agar lebih waspada terhadap perangkat teknologi yang terlihat “aman” tetapi bisa saja berbahaya.

Laboratorium tersebut dipimpin oleh seorang buron berinisial DOM, yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). 

Produksi hashish rencananya akan diedarkan besar-besaran pada malam Tahun Baru 2025, menargetkan Bali, Jawa, hingga pasar internasional.

#Empat Tersangka Ditangkap, Hukuman Mati Mengintai

Dalam penggerebekan, empat tersangka berinisial MR, RR, N, dan DA berhasil diringkus. 

Mereka bertugas sebagai peracik dan pengemas narkoba. Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 dan Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 

Hukuman maksimal berupa hukuman mati, penjara seumur hidup, atau 20 tahun penjara, ditambah denda hingga Rp 10 miliar, telah menanti.

#Dukungan untuk Indonesia Bebas Narkoba

Komjen Wahyu mengimbau masyarakat untuk terus melaporkan aktivitas mencurigakan demi mencegah peredaran narkoba di lingkungannya.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dengan dukungan masyarakat, kami optimis cita-cita Indonesia Bebas Narkoba dapat tercapai,” pungkasnya.

Pengungkapan besar ini menjadi tonggak penting dalam pemberantasan narkoba dan membuktikan komitmen Polri untuk menjaga masa depan generasi muda Indonesia.(*)