banner 600x50

Sidrap, Katasulsel.com – Di tengah hujan deras yang mengalir, sebuah aksi gotong royong luar biasa mewarnai Dusun 1 Kanie, Desa Kanie, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sabtu, 23 November 2024.

Tetapi, jangan salah sangka!, gambar alias foto yang memperlihatkan layaknya “pemotongan ular piton” di atas, bukanlah menampilkan hewan ular piton raksasa sungguhan, melainkan itu adalah sebuah bambu dan seutas tali panjang yang akan digunakan mengeluarkan tumpukan sampah yang sudah lama terjerat, di ujung bambu itu juga dipasangi besi pengail untuk menarik sampah tua.

Dipimpin oleh Serma Nursalam, Babinsa Koramil 1420-03/Maritengngae, bersama dengan Kepala Dusun Kanie, Muh Subhan, serta warga setempat, mereka tak hanya bekerja membersihkan sampah, tapi juga membebaskan aliran air yang tersumbat akibat limbah yang menumpuk.

Di balik aksi ini, ada semangat kuat untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terus bergulir.

“Aksi ini sangat penting. Selain membuka aliran air yang terhambat, gotong royong ini mencegah berkembangnya penyakit akibat genangan air kotor,” ujar Serma Nursalam.

Mengambil peran aktif, seluruh warga Kanie ikut serta dalam membersihkan gorong-gorong yang sudah lama tersumbat, mengembalikan kelancaran aliran air yang sempat terhenti berhari-hari.

banner 250x250

Kepala Dusun 1 Kanie, Muh Subhan, mengungkapkan apresiasinya, “Kami sangat berterima kasih kepada Babinsa dan seluruh warga yang telah ikut serta dalam aksi pembersihan ini. Kerja sama ini sangat penting agar warga bisa terbebas dari genangan air.”

Setelah berlarut-larut, akhirnya gotong-royong ini berhasil mengatasi masalah tumpukan sampah yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Dengan semangat kebersamaan, masyarakat berharap inisiatif seperti ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Kegiatan yang juga melibatkan Kades Kanie dan Babinsa Desa Sereang ini menjadi bagian dari program Karya Bakti rutin yang dilaksanakan untuk mendukung kebersihan dan kesehatan wilayah desa binaan.

Setelah aksi ini, warga dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan nyaman, bebas dari genangan yang selama ini mengganggu kehidupan mereka.(*)