Keluarga tak hanya merasakan kehilangan, tapi juga kekecewaan mendalam. “Kami tidak pernah membayangkan ancaman itu datang dari dalam,” ungkap Daniel, yang kini menggantungkan harapan pada keadilan yang ditunggu.
“Manusia boleh merencanakan, tetapi Tuhan yang menentukan,” kata Daniel, penuh ketabahan.
Kepergian Ulil adalah peringatan bahwa risiko terbesar tidak hanya datang dari musuh di luar, tetapi juga bisa datang dari orang yang seharusnya menjadi rekan dalam perjuangan.
Kini, keluarga dan institusi Polri hanya bisa berharap, semoga keadilan menghapus luka yang dalam ini.(*)
Halaman
Tinggalkan Balasan