banner 600x50

Air di Tangan Dosa, Rahmat di Tepi Surga, kira-kira begitu metaporanya..

Oleh: Tipoe Sultan & Harianto

Malam itu, ia hanya seorang bayangan di bawah rembulan pucat. Wanita itu berdiri di tepi sumur tua, mengenakan pakaian lusuh yang menceritakan kisah hidupnya tanpa perlu kata-kata.

Di tangannya, seutas tali, dan di ujung tali itu, sebuah ember kecil.

Air mengalir deras dari ember, membasahi tanah tandus di bawah kakinya.

Ia menatap anjing itu, makhluk kurus dengan tulang yang menonjol, lidah menjulur ke luar seperti sedang mencicipi udara kering.

Si anjing mengeluh lirih, haus, kelaparan, hampir menyerah pada dunia yang tak peduli.

Wanita itu mengerti. Ia sendiri telah mengenal haus—bukan hanya haus air, tapi haus kasih, haus pengampunan, haus tempat berpulang.

banner 250x250

Dengan hati yang terluka tapi tetap hidup, ia membungkuk.

Air di ember itu, yang tadinya ia pikir untuk dirinya sendiri, ia tuangkan perlahan ke tanah. Anjing itu maju, lidahnya menjilat tetes demi tetes.

Di tengah malam sunyi, tindakan kecil itu adalah pelukan alam semesta.

Rahmat Allah Melampaui Dosa

Kisah ini bukan hanya cerita rakyat; ia adalah hadis. Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang wanita pezina diampuni dosa-dosanya karena memberi minum seekor anjing yang hampir mati kehausan. Maka Allah mengampuninya dan memasukkannya ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Siapa sangka, surga yang agung dapat diraih oleh tangan yang dulu kotor, oleh hati yang dulu gelap? Dalam Islam, rahmat Allah melampaui logika manusia.

Bersambung ke hal berikutnya….