“Di Kabupaten Wajo, tingkat kepuasan masyarakat terhadap petahana di bawah 50 persen. Ini membuka peluang besar bagi penantang yang menawarkan harapan baru,” ujarnya.
Menurut Sufri, strategi kampanye pasangan Andi Rosman-Baso Rahmanuddin, yang dimulai jauh sebelum masa kampanye resmi, menjadi faktor kunci keberhasilan. Sementara itu, petahana terlihat gagal memperbaiki citra mereka di mata masyarakat.
Kejutan Politik yang Mengubah Peta Kekuatan
Hasil ini memicu spekulasi luas tentang perubahan besar dalam lanskap politik Wajo dan Takalar. Kekalahan petahana dianggap sebagai sinyal kuat bahwa masyarakat kini lebih kritis dan berani memilih alternatif baru yang dianggap lebih kompeten dan inovatif.
Dengan hitung cepat yang menunjukkan tren tak terbendung, tinggal menunggu waktu hingga penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengukuhkan kemenangan Andi Rosman-Baso Rahmanuddin. Akankah ini menjadi awal babak baru bagi Kabupaten Wajo?
Pantau terus perkembangan Pilkada Wajo hanya di sini!
Tinggalkan Balasan