banner 600x50

Jakarta, Katasulsel.com – Ketua Umum Kerabat Pecinta Alam, Evayanthy A. Wardhana, menegaskan pentingnya menjaga dan menghidupkan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dalam Refleksi Akhir Tahun DPW IP-KI DKI Jakarta yang digelar di Gedung Juang 45 Jakarta Pusat pada Senin, 23 Desember 2024. Ia menyebut kemerdekaan Indonesia sebagai anugerah besar dari Allah SWT yang harus disyukuri, dipertahankan, dan dikembangkan untuk kemajuan peradaban bangsa.

“Spirit kemerdekaan harus menjadi misi nasional untuk memajukan negara, menyejahterakan masyarakat, dan berkontribusi pada tatanan dunia yang damai dan beradab,” tegas Evayanthy.

Evayanthy menekankan bahwa cita-cita Proklamasi 1945 adalah amanah yang harus terus diperjuangkan. Ia menyoroti pentingnya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengentaskan kemiskinan, menegakkan keadilan, serta membangun kemandirian dan kemakmuran sebagai bentuk kecintaan sejati terhadap tanah air.

“Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan mewujudkan peradaban gemilang berdasarkan Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai Kejuangan 1945 (JSN45) adalah kewajiban setiap warga negara,” katanya.

Evayanthy mengingatkan pentingnya menjaga harmoni Nasionalis-Religius sebagai identitas bangsa, sebagaimana dirancang oleh para pendiri negara. Ia menyebut Pancasila sebagai warisan berharga yang harus terus disyukuri dan dilestarikan.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

“Bahkan di masa depan, kita harus mampu mengekspor nilai-nilai Pancasila agar menjadi model ideologi global yang mendunia,” ujarnya.

Menurut Evayanthy, kehidupan Nasionalis-Religius yang telah tertanam sejak awal kemerdekaan adalah landasan kokoh bagi bangsa yang berdaulat dan unik di mata dunia.

Ia juga menyoroti kekayaan alam Indonesia sebagai modal utama pembangunan. Dengan megabiodiversitas yang luar biasa, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi, memperbaiki sistem kesehatan, dan diversifikasi pangan.

“Tidak ada alasan bagi Indonesia untuk terus bergantung pada impor kebutuhan pokok,” tegas Evayanthy.

Sebagai negara kepulauan, ia mendorong pemanfaatan kekayaan maritim sebagai benteng pertahanan ekonomi, ekologi, dan keamanan. “Dengan diplomasi kelautan yang kuat, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi maritim yang diperhitungkan dunia,” tambahnya.

Evayanthy juga menyerukan penghormatan nyata kepada para pahlawan, pendiri bangsa, serta keluarga mereka. Ia menekankan pentingnya pemberian afirmasi, rekognisi, dan proteksi dalam bentuk kebijakan konkret untuk menghargai jasa mereka.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Jangan biarkan pahlawan dan keluarganya terjebak dalam kemiskinan,” tegasnya.

Evayanthy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan refleksi akhir tahun ini sebagai momentum kebangkitan bangsa. Ia menegaskan pentingnya persatuan dalam menguji kesetiaan terhadap cita-cita Proklamasi 1945.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah besar menuju bangsa yang mandiri, berdaulat, dan mendunia,” tutupnya.