banner 600x50

Enrekang, katasulsel.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar sentral Enrekang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga ini telah menarik perhatian para pedagang dan pembeli yang beraktivitas di pasar.

Pantauan jurnalis Katasulsel di pasar sentral Enrekang menunjukkan bahwa beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat. Sebagai contoh, harga cabai rawit yang sebelumnya berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 35.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 40.000 per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada cabai merah besar, yang naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga dialami oleh bawang merah yang meningkat dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram, sedangkan bawang putih kini dijual dengan harga Rp 40.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 35.000. Tomat pun mengalami kenaikan harga dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.

“Kenaikan ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir,” ungkap salah satu pedagang, Jamila, kepada awak media Katasulsel pada Senin (23/12/2024). Ia menambahkan bahwa lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, serta dampak cuaca buruk yang melanda daerah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

“Biasanya harga naik karena menjelang libur Natal dan Tahun Baru, ditambah cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terakhir,” ujarnya.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Di tengah kenaikan harga beberapa komoditas, ada kabar baik bahwa harga beras, ayam, dan telur tetap stabil. Harga beras kualitas medium masih di kisaran Rp 10.900 per kilogram, sedangkan beras premium dijual seharga Rp 14.000 per kilogram. Daging ayam tetap bertahan di harga Rp 55.000, dan telur juga stabil di sekitar Rp 52.000 per kilogram.

Namun, kenaikan harga ini telah berdampak pada daya beli masyarakat. Jamila mengaku bahwa jumlah pembeli mengalami penurunan akibat tingginya harga. “Akibat kenaikan ini, pembeli menjadi berkurang,” imbuhnya.

Harapan serupa juga diungkapkan oleh para pedagang lainnya, yang berharap agar harga kebutuhan pokok segera kembali normal. “Semoga segera bisa turun harga, karena pembeli berkurang. Dulu, mereka beli setengah kilo atau seperempat kilo, sekarang ya paling cuma beli satu ons saja,” tambah Jamila.

Pembeli pun mengeluhkan kenaikan harga. Salah satu pembeli, Asna, mengaku terpaksa mengurangi penggunaan cabai akibat harganya yang melonjak. Ia berharap agar harga-harga bisa kembali stabil dan tidak memberatkan pembeli seperti dirinya. “Naik semua, cabai saja sekarang sudah Rp 35.000 per kilogram. Semoga bisa segera turun lagi biar tidak memberatkan kami,” harapnya.

Dengan situasi ini, semua pihak berharap adanya solusi agar harga kebutuhan pokok dapat stabil kembali, sehingga masyarakat tidak terbebani saat merayakan momen spesial di akhir tahun.(*)