Kebakaran ini menghanguskan berbagai barang berharga, termasuk perabot rumah tangga, alat elektronik, dan surat-surat penting.
Sarang burung walet yang menjadi sumber penghasilan dengan produksi dua kilogram per bulan juga ikut ludes.
Kerugian material ditaksir mencapai 350 juta rupiah, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Setelah api padam, petugas dari Polsek Tellu Limpoe, yang dipimpin oleh IPTU Mattalunru, SH, segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Mereka mencatat kesaksian warga dan memasang police line untuk menjaga keamanan area tersebut.
Analisis awal menunjukkan bahwa korsleting pada alat monitor burung walet menjadi penyebab utama kebakaran.
Instalasi listrik yang tidak memiliki sertifikat laik operasi (SLO) juga diperkirakan turut berkontribusi pada kebakaran ini.
Sebagai langkah pencegahan, rekomendasi disampaikan agar pihak damkar dan polisi melakukan koordinasi untuk memastikan bahwa api benar-benar padam dan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, unit Reskrim Polsek Tellu Limpoe diharapkan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.
Kebakaran di Sidrap ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu memperhatikan keamanan instalasi listrik di rumah.
Bersambung…
Tinggalkan Balasan