banner 600x50

Makassar, Katasulsel.com – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima alokasi pupuk bersubsidi sebesar Rp 4,1 triliun untuk tahun 2024 dan 2025. Alokasi ini setara dengan 922 ribu ton pupuk, menjadikan Sulsel sebagai provinsi keempat terbesar penerima bantuan. Program ini bagian dari kebijakan strategis pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian sekaligus mendukung swasembada pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut alokasi pupuk bersubsidi ini sebagai bentuk konkret komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. “Distribusi pupuk akan diawasi secara ketat agar tepat sasaran. Kami juga telah menyederhanakan regulasi agar pupuk cepat sampai ke tangan petani,” ungkap Amran.

Regulasi Distribusi Diperbaiki

Kementerian Pertanian telah memangkas prosedur distribusi. Pupuk kini langsung disalurkan oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Langkah ini menghapus persyaratan administrasi berbelit yang sebelumnya melibatkan SK dari gubernur atau bupati.

“Kami pastikan tidak ada celah untuk penyelewengan. Distribusi akan diawasi oleh TNI, Polri, dan Kejaksaan Agung,” tegas Amran. Ia juga mengingatkan bahwa distribusi pupuk tidak boleh dipolitisasi, apalagi dikorupsi.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Pemuda Tani Indonesia Siap Kawal

Ketua Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sulawesi Selatan, Andi Saiful Misbahuddin, menyambut baik alokasi ini. Ia mengapresiasi langkah Menteri Pertanian yang mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi.

“Ini kabar baik untuk para petani. Dengan regulasi yang sederhana, para petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk,” ujar Saiful, yang juga merupakan Anggota DPRD Sulsel Komisi B.

Lebih lanjut, DPP Pemuda Tani Indonesia telah menginstruksikan pengurus daerah untuk mengawasi distribusi pupuk. Ketua Umum PTI, G. Budisatrio Djiwandono, melalui Sekretaris Jenderal R. S. Suroyo Jr., meminta semua pihak proaktif mencegah penyelewengan.

“Kami akan melaporkan jika ada pihak yang bermain-main dengan bantuan ini. Sebagai anggota DPRD, saya akan memastikan pengawasan berjalan maksimal,” tegas Saiful.

Harapan untuk Transparansi

PTI Sulsel berharap distribusi pupuk berjalan transparan dan jauh dari politisasi. Mereka juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengawasan.

“Bantuan ini harus benar-benar sampai ke petani tanpa kendala. Jangan ada kepentingan pribadi atau politisasi dalam prosesnya,” tutup Saiful.

Dengan alokasi besar ini, Sulsel diharapkan dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Program pupuk bersubsidi ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di seluruh Indonesia. (*)