banner 600x50

Muna, Katasulsel.com – Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2022 pada Dinas Pertanian Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, senilai sekitar Rp 9,2 miliar diduga bermasalah. Salah satu proyeknya, pembangunan Lumbung Padi Masyarakat (LPM) Poktan Bangkit Jaya di Desa Bente, Kecamatan Kabawo, menjadi sorotan.

Proyek yang digagas oleh Menteri Pertanian ini bertujuan memperkuat cadangan pangan nasional melalui pengembangan food estate dan sentral produksi pertanian. Namun, pelaksanaannya di lapangan diduga tidak sesuai aturan yang berlaku.

Syarat Pembangunan LPM Tidak Terpenuhi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 4 Tahun 2022, beberapa syarat wajib dipenuhi untuk mendirikan LPM:

  1. Gapoktan harus terbentuk minimal dua tahun.
  2. Tanah lokasi LPM harus dihibahkan kepada Gapoktan.
  3. Ada pernyataan kesanggupan dari Gapoktan.

Namun, seorang aktivis Sulawesi Tenggara, Irwan Sangia, menegaskan bahwa tidak satu pun syarat tersebut terpenuhi di Desa Bente. “Bagaimana mungkin bangunan dan mesin lumbung padi itu bisa didatangkan? Dokumen apa yang mereka gunakan?” tanyanya.

Pengelolaan Diduga Tidak Transparan

Bangunan LPM ini diduga berdiri di lahan pribadi Ketua Poktan Bangkit Jaya, Laode Taba. Pengelolaan lumbung juga dilakukan secara pribadi oleh Laode Taba bersama keluarganya, tanpa melibatkan anggota Gapoktan lainnya.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

“Ketua Poktan mengakui tanah itu miliknya, dan pengelolaannya dilakukan sendiri. Bahkan, mereka melakukan bisnis jual beli gabah atau beras untuk keuntungan pribadi,” ungkap Irwan.

Aktivis lain, Roi Marton, mengungkapkan bahwa pengelolaan LPM semestinya dilakukan oleh Gapoktan, bukan Poktan. “Ini melanggar Permentan. Faktanya, tanah masih atas nama Ketua Poktan dan dikelola bersama keluarganya. Tidak ada transparansi,” tegas Roi.

Desakan Investigasi dan Tindakan Hukum

Roi juga menduga adanya indikasi pengondisian agar bangunan LPM berdiri di atas lahan pribadi Ketua Poktan. Ia mengklaim bahwa struktur pengurus Poktan hanya terdiri dari keluarga inti, dengan Ketua, Bendahara, dan Sekretaris merupakan kerabat dekat.

Bersambung…