banner 600x50

Luwu Timur, katasulsel.com – Proyek peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, yang menelan anggaran fantastis Rp4,9 miliar, kini menjadi sorotan tajam. Pasalnya, proyek ini ambruk di tengah luapan air sungai, memicu pertanyaan besar soal kualitas pengerjaannya.

Insiden ini pertama kali viral di media sosial setelah akun Facebook @Cullank Fotografy mengunggah video pada Sabtu (4/1/2024) dengan judul “Banjir di Burau Desa Jalajja.” Video itu menampilkan kondisi proyek yang porak-poranda diterjang banjir, menuai kritik pedas dari warganet.

“Beginikah hasil proyek miliaran rupiah? Air sungai datang, langsung roboh. Ada yang salah di sini,” tulis seorang netizen di kolom komentar.

Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Putra Latemmamala, yang beralamat di Makassar, Sulawesi Selatan. Nilai kontraknya mencapai Rp4.924.263.741,39, bersumber dari APBD Luwu Timur Tahun Anggaran 2024, dengan masa pengerjaan yang dijadwalkan selesai dalam 210 hari kalender. Namun, proyek ini diketahui molor hingga memasuki tahun 2025 dan masih dalam tahap pengerjaan ketika insiden terjadi.

Masyarakat mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek, mengingat anggaran besar yang digunakan. Beberapa pihak menduga ada masalah dalam perencanaan hingga eksekusi lapangan.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Kepolisian Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Luwu Timur tak tinggal diam. Kanit Tipikor, Ipda Sudarmin, menegaskan pihaknya akan segera melakukan investigasi di lokasi untuk mengusut tuntas penyebab ambruknya proyek tersebut.

Bersambung…