Perbaikan bukan sekadar mengganti kayu yang rusak. Ini tentang memberi rasa aman, mengembalikan martabat masyarakat, dan menunjukkan bahwa setiap wilayah, sekecil apa pun, berhak atas perhatian yang sama.
Warga Rante Gola tidak meminta kemewahan. Mereka hanya ingin jembatan yang layak, sebuah lintasan yang tidak mengancam nyawa.
“Kami hanya ingin pemerintah mendengar. Tidak perlu lama, sebelum semuanya terlambat,” pinta warga lain dengan nada penuh harap.
Dalam setiap derak kayu yang terinjak, ada doa yang terucap. Semoga jerit Rante Gola ini tidak lagi hanya bergema, tapi sampai ke telinga yang mampu mengubah nasib. (*)
Halaman
Tinggalkan Balasan