Enrekang, Katasulsel.com — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendukung penuh program pembinaan mualaf yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sebagai upaya memperkuat dakwah Islam.
Dalam pembinaannya, BAZNAS Enrekang aktif bekerja sama dengan BAZNAS Tana Toraja untuk membantu 326 mualaf, mulai dari pembangunan masjid, penguatan dakwah Islam, hingga pembagian daging kurban setiap Idul Adha.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D menyampaikan, para mualaf merupakan salah satu prioritas utama dalam penyaluran pendayagunaan zakat karena termasuk dalam salah satu dari delapan asnaf zakat.
“Seperti yang kita tahu selain fakir dan miskin, mualaf juga merupakan salah satu asnaf yaitu penerima zakat.
Sehingga kita harus sadar bahwa persoalan mualaf ini memang hal yang penting dan BAZNAS harus bisa membina para mualaf,” kata Prof. Nadra
Saat membuka Pengajian Selasa Pagi bertema “Pola Pembinaan Mualaf di BAZNAS Enrekang” yang diselenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI.
Selasa (7/1/2025).
Prof. Nadra mengungkapkan, program-program pembinaan mualaf mulai banyak di BAZNAS daerah, di antaranya di Enrekang dan Sleman.
Hal ini, menurutnya, cukup bagus mengingat para mualaf perlu dikuatkan tekadnya setelah memeluk Islam.
“Di Sleman juga ada pembinaan mualaf ini.
Kita bersyukur alhamdulillah sehingga di akhirat nanti kita bisa mempertanggungjawabkan kepada Allah SWT bahwa kita juga ikut membina para mualaf,” ucap Prof. Nadra.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Enrekang, drh. H. Junwar, M.Si., menambahkan, pihaknya berkomitmen penuh dalam menyukseskan program pembinaan mualaf di wilayah Enrekang untuk membantu orang-orang yang baru memeluk Islam.
“BAZNAS Enrekang memiliki komitmen yang kuat terhadap program ini, karena kami secara spesifik ditakdirkan oleh Allah SWT untuk hadir berdampingan dengan saudara-saudara kita yang masih beragama lain,” kata Junwar.
Menurut Junwar, ada beberapa tantangan yang dihadapi para mualaf di Enrekang, yaitu masifnya bantuan ekonomi dari pemuka agama sebelumnya, tekanan dari keluarga maupun teman, diskriminasi, serta merasa terasingkan.
“Di Enrekang ini jumlah mualafnya cukup banyak. BAZNAS secara aktif melakukan pendampingan kepada 326 mualaf di wilayah Enrekang.
Insya Allah kita akan terus membantu para mualaf agar semakin kuat iman dan ekonomi keluarganya,” tambahnya.(*)
Tinggalkan Balasan