Sidrap, Katasulsel.com – Polres Sidrap kini tengah menjalani fase transformasi signifikan di bawah kepemimpinan AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H.
Sebagai institusi penegak hukum, Polres Sidrap berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang tidak hanya responsif tetapi juga bersifat humanistik.
Dengan visi untuk menjadikan Polres Sidrap sebagai lembaga yang nyaman dan melayani, Fantry ingin menciptakan ekosistem pelayanan yang lebih baik daripada lembaga keuangan terbaik sekalipun.
“Saya ingin setiap warga merasa diakomodasi dengan sepenuh hati, Polres harus menjadi tempat yang menyenangkan, bukan sekadar lembaga yang diakui,” ujar Fantry dalam Podcast Katasulsel.com.
Pendekatan ini mengedepankan konsep community policing, yang menekankan hubungan kolaboratif antara polisi dan masyarakat.
Advertorial: UNIPOL
Sebagai alumni Akpol tahun 2005, Fantry telah meniti karier di berbagai posisi strategis di kepolisian, dengan pengalaman yang membangun kapabilitas dalam manajemen risiko dan penegakan hukum.
Dengan latar belakang pendidikan yang mendalam, termasuk gelar doktor di bidang hukum, ia mengintegrasikan teori dan praktik dalam setiap langkah kebijakan yang diambil.
“Saya ingin setiap individu yang berinteraksi dengan Polres Sidrap mendapatkan pengalaman pelayanan yang berkesan, seperti layaknya nasabah di bank premium,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Fantry mengusung prinsip transparansi dan akuntabilitas, yang merupakan fondasi bagi kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Di sepanjang perjalanan kariernya, Fantry telah menerima beragam penghargaan bergengsi, seperti Satya Lencana Karya Bhakti dan Satya Lencana Ksatria Bhayangkara. Namun, bagi Fantry, penghargaan sejati terletak pada kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat.
Melalui penerapan teknologi informasi dalam pelayanan, ia mendorong pengembangan sistem manajemen pengaduan yang efisien, ruang pelayanan yang modern, serta penggunaan data analitik untuk memahami kebutuhan masyarakat.
Bersambung…
Tinggalkan Balasan