banner 600x50

Muna, Katasulsel.com – Desakan untuk mengevaluasi dan mencopot Kapolsek Kabawo, Kabupaten Muna, kembali mencuat.

Hal ini bermula dari dugaan penolakan terhadap surat tembusan dan permintaan pendampingan yang diajukan Aliansi Pemuda Anti Korupsi. Surat tersebut terkait investigasi atas dugaan penyimpangan dalam pendirian Pabrik Padi atau Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Bente, Kecamatan Kabawo.

Koordinator Aliansi Pemuda Anti Korupsi, Hasidi, menegaskan bahwa pihaknya meminta pendampingan kepada Polsek Kabawo untuk memastikan transparansi dan legalitas pendirian LPM tersebut. Namun, permintaan itu ditolak tanpa alasan yang jelas.

“Kapolsek Kabawo menolak permintaan pendampingan kami. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada upaya melindungi pihak-pihak tertentu dalam kasus ini,” ujar Hasidi, Senin, 13 Januari 2025.

Aktivis Sulawesi Tenggara, Irwan Sangia, bersama timnya, melakukan kunjungan langsung ke lokasi pabrik padi di Desa Bente pada 27 Desember 2024. Hasilnya, ditemukan sejumlah masalah serius.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Di antaranya; tanah yang digunakan untuk pabrik diduga belum dihibahkan, lalu, pengelolaan pabrik dilakukan secara pribadi oleh Ketua Kelompok Tani Bangkit Jaya tanpa pertanggungjawaban jelas.

“Kami menemukan banyak kejanggalan, termasuk tidak adanya transparansi dalam pengelolaan pabrik ini,” ungkap Irwan.

Bersambung…