banner 600x50

Kendari, Katasulsel.com — Dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) di Blok Watalara, Desa Pongkalero, Kabupaten Bombana, Sultra,  memicu  kehebohan!  DPRD Sultra  akhirnya  menggelarkan  Rapat  Dengar  Pendapat  (RDP)  untuk  mencari  benang  merah  kasus  ini.

RDP  ini  merupakan  tindak  lanjut  dari  aspirasi  yang  dibawa  oleh  sejumlah  mahasiswa  yang  tergabung  dalam  Konsorsium  Mahasiswa  Sultra.  Mereka  menuding  PT  TBS  telah  melalaikan  tanggung  jawabnya  dalam  pengelolaan  limbah  sehingga  mencemari  lingkungan  masyarakat.

“PT  TBS  telah  melalaikan  tanggung  jawabnya  dalam  pengelolaan  limbah  sehingga  diduga  mencemari  lingkungan  masyarakat,”  ujar  Malik  Botom,  Jendral  Lapangan  Konsorsium  Mahasiswa  Sultra.

Warga  mengeluh  karena  lahan  pertanian  mereka  rusak  parah  akibat  pencemaran  lingkungan  ini.  Mereka  menuding  PT  TBS  telah  merugikan  masyarakat  setempat.

Namun,  Direktur  Tunggal  PT  TBS,  Basmala  Septian  Jaya,  membantah  tuduhan  tersebut.  Ia  mengatakan  bahwa  bukti  dokumentasi  pencemaran  lingkungan  yang  ditunjukkan  merupakan  kejadian  dua  tahun  lalu.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Inspektur  Tambang  Sultra,  Syahril,  mengungkapkan  bahwa  berdasarkan  tinjauan  lapangan  terakhir,  terdapat  temuan  pembuangan  air  limbah  pertambangan.

Anggota  DPRD  Sultra,  Aflan  Zulfadli,  merekomendasikan  kepada  Inspektur  Tambang  Sultra  untuk  membentuk  Tim  Terpadu  penelusuran  terkait  penyebab  pencemaran  lingkungan  dan  banjir  ini.

DPRD  Sultra  akan  menunggu  informasi  akurat  dari  Inspektur  Tambang  Sultra  sebelum  menentukan  langkah  selanjutnya.(*) 

Penulis: Asman Ode